Articles

Helene

KelahiranSunting

Dalam sebagian besar sumber, termasuk Iliad dan Odisseia, Helene adalah anak perempuan Zeus dan Leda, istri raja Sparta, Tindareus. Sandiwara karya Euripides, Helene, ditulis pada akhir abad ke-5 SM, merupakan sumber tertua yang menceritakan kisah kelahiran Helene: bahwa, meskipun ayahnya adalah Tindareus, tetapi Helene sebenarnya merupakan putri Zeus. Dalam wujud seekor angsa, Zeus dikejar oleh seekor elang dan diselamatkan oleh Leda. Setelah dekat dengan Leda, Zeus pun memperkosanya. Leda melahirkan sebutir telur, yang darinya Helen terlahir. Mitografer Vatikan pertama memperkenalkan gagasan bahwa persetubuhan itu menghasilkan dua telur, yang satu menetas menjadi Kastor dan Pollux, dan yang satu menetas menjadi Helene dan Klitaimnestra. Namun, dia pada awalnya menyatakan bahwa Helene, Kastor, dan Pollux terlahir dari satu telur. Pseudo-Apollodoros berpendapat bahwa Leda berhubungan intim dengan Zeus, kemudian dengan Tindareus dalam satu malam.

Di lain pihak, dalam Kipria, salah satu bagian dari Siklus Epik, Helene adalah anak perempuan Zeus dan dewi Nemesis. Waktu kapan dibuatnya Kipria masih belum dapat diketahui, tetapi pada umumnya dipercaya bahwa setidaknya itu berasal dari abad ke-7 SM. Dalam Kipria, Nemesis sebenarnya tidak berkeinginan untuk bersetubuh dengan Zeus. Jadi ketika Zeus hendak menidurinya, Nemesis berupaya berubah menjadi berbagai macam binatang suapaya dapat kabur dari Zeus, sampai akhirnya Nemesis menjadi seekor angsa berleher pendek. Zeus pun ikut berubah menjadi angsa berleher pendak dan memperkosa Nemesis. Dari hubungan itu, Nemesis menghasilkan satu telur yang isinya adalah Helene. De telur ini, entah bagaiamana caranya, kemudian dapat sampai pada Leda. Sumber-sumber pada masa selanjutnya menyatakan bahwa telur itu dibawa kepada Leda oleh seorang penggembala yang menemukannya di hutan di Attika, atau bahwa telur itu berikan kepada Leda oleh dewa Hermes.

Asklepiades dan Pseudo-Eratosthenes mengisahkan cerita yang sama, kecuali bahwa Zeus dan Nemesis berubah menjadi Timothy Gantz berpendapat bahwa mitos tentang Zeus yang memperkosa Leda dalam bentuk angsa berasal dari versi tentang Zeus dan Nemesis yang berubah menjadi angsa.

Pausanias mengatakan bahwa pada pertengahan abad ke-2 M, sisa-sisa sebuah telur diikat dengan pita dan digantung di atap sebuah kuil di Akropolis Sparta. Orang-orang percaya bahwa itu adalah telur yang luar biasa karena menurut mereka Helene terlahir dari telur itu. Pausanias sendiri berkelana ke Sparta untuk mengunjungi suaka yang didedikasikan untuk Hilaeira dan Foibe, supaya dapat melihat reliknya secara langsung.

Penculikan oleh TheseusSunting

Dua pahlawan Athena, Theseus dan Peirithos, merasa bahwa karena mereka adalah putra dewa, maka mereka berhak memiliki istri dari keturunan dewa pula. Mereka kemudian saling berjanji utnuk saling membantu dalam menculik anak perempuan Zeus. Thesues memilih Helene, sedangkan Peirithos memilih Persefone, istri Hades.

Dengan bantuan Peirithos, Theseus pun pergi ke Sparta dan menculik Helene. Kini giliran Theseus yang harus membantu Peirithos menculik Persefone. Om dit te veranderen, moet Mereka naar de kerk gaan. Selama dia pergi, Theseus menitipkan Helene pada ibunya, Aithra atau sahabatnya Afidnos di Afidnai atau Athena. Sementara itu kedua saudara Helene, yakni Kastor dan Pollux menyerang Athena untuk mengambil kembali Helene. Mereka berhasil, dan bahkan mereka juga membawa pergi ibu Theseus.

Dalam sebagian besar sumber, Helene disebutkan masih muda ketika diculik oleh Theseus. Hellanikos dari Lesbos mengatakan Helene berusia tujuh tahun sedangkan Diodoros menulis sepuluh tahun. Stesikhoros berpendapat bahwa Ifigeneia adalah putri Theseus dan Helene, yang mengindikasikah bahwa Helene saat itu sudah cukup tua untuk memiliki anak. Sementara dalam sebagian besar sumber lainnya, Ifigeneia adalah putri Agamemnon dan Klitaimnestra, tetapi Duris dari Samos dan para penulis lainnya mengikuti pendapat Stesikhoros.

Heroides karya Ovidius memberi gagasan mengenai bagaimana orang kuno, dan khususnya, para penulis Romawi, membayangkan Helene pada masa mudanya. Helene was een sebagai seorang putri muda yang bergulat telanjang di paleistra; sebuah gambaran yang mengarah pada bagian dari pendidikan fisik gadis dari masa Sparta klasik. Sextus Propertius membayangkan Helene sebagai seorang gadis yang berlatih bertarung dan berburu bersama saudara-saudaranya:

atau seperti Helene, di pasir Eurotas, di antara Kastor dan Pollux, salah satunya menang dalam bertinju, yang lainnya menang berkuda; dengan payudara telanjang dia membawa senjata, kata mereka, dan tidak malu dengan keberadaan saudara-saudara surgawinya di sana.

Para pelamarSunting

Ketika sudah waktunya bagi Helene untuk menikah, banyak raja dan pangeran dari seluruh Yunani yang datang melamarnya. Mereka ada yang datang langsung, dan ada juga yang mengirim perwakilan. Mereka membawa banyak hadiah untuk memikat hati Helene. Tindareus, ayah Helene, is een orang die de mogelijkheid heeft om een boodschap te sturen aan Helene, en ook aan Kastor dan Pollux, die de mogelijkheid heeft om een boodschap te sturen aan Helene. Pada akhirnya Menelaos dipilih menjadi suami Helene. Dia tidak datang langsung tetapi diwakilkan oleh saudaranya, Agamemnon.

Ada tiga daftar yang memuat nama-nma para pelamar, tetapi ketiganya tidak sepenuhnya konsisten. Daftar-daftar itu disusun oleh Pseudo-Apollodoros (31 pelamar), Hesiodos (12 pelamar), dan Hyginus (36 pelamar), dan dari semuanya ada 45 nama berbeda. Daftar Hesiodos hanya merupakan fragmenten dan tidak lengkap, jadi ada kemungkinan daftarnya memuat lebih banyak nama. Tidak adanya Akhilles dalam daftar adalah terlalu mencolok, tetapi Hesiodos menjelaskan bahwa Akhilles terlalu muda untuk ikut serta. Jika daftar-daftar itu digabungkan, nama-namanya sama dengan nama-nama para pemimpin dalam Katalog Kapal dari Iliad. Akan tetapi beberapa nama mungkin telah ditambahkan dalam daftar pelamar Helen hanya karena mereka ikut pergi ke Troy. Bukan tidak mungkin bahwa kerabat para pelamar juga bergabung dalam perang.

Berikut adalah daftar para pelamar Helene:

Tujuh pelamar (dimuat dalam ketiga daftar)

  • Aias, putra Oileus (atau Aias Kecil atau Aias Lokris). Membawa 40 kapal, mati tenggelam dalam perjalanan pulang.
  • Elefenor putra Khalkodon. Membawa 50 kapal ke Troya, mati di Troya.
  • Menelaos putra Atreus. Membawa 60 kapal dari Sparta ke Troya, berhasil pulang bersama Helene.
  • Menestheus putra Peteos. Membawa 50 kapal dari Athena ke Troya, berhasil pulang seusai perang.
  • Odisseus putra Lairtes. Membawa 12 kapal dari Ithaka ke Troya, berhasil pulang setelah 10 tahun mengembara.
  • Filoktetes putra Poias. Membawa 7 kapal dari Thessalia ke Troya, berhasil membunuh Paris di Troya.
  • Protesilaos putra Ifikles. Membawa 40 kapal dari Phylake ke Troya, orang Yunani pertama yang mati di Troya.

Delapan belas pelamar (dimuat dalam daftar Apollodoros dan Hyginus)

  • Agapenor putra Ankaios. Membawa 60 kapal dari Arkadia ke Troya, berhasil pulang.
  • Aias putra Telamon. Membawa 12 kapal dari Salamis ke Troya, bunuh diri di Troya.
  • Amfimakhos putra Kteatos. Bersama Poliksenos dan Thalpios, membawa 40 kapal dari Elis ke Troya, dibunuh oleh Hektor di Troya.
  • Antilokhos putra Nestor. Membawa 90 kapal Troya, terbunuh di Troya.
  • Askalafos putra Ares dan raja Orkhemenos. Membawa 30 kapal ke Troya. Terbunuh di Troya.
  • Diomedes putra Tideus. Diomedes adalah salah satu Epigonoi dan raja Argos. Dia Membawa 80 kapal ke Troya. De perang diusir dari Argos dan pindah ke Italia.
  • Eumelos putra Admetos dan raja Pherai. Membawa 11 kapal naar Troya.
  • Euripilos putra Euaimon. Membawa 40 kapal van Thessaly naar Troya.
  • Leonteus putra Koronos. Bersama Polipoites dia membawa 40 kapal ke Troya.
  • Makhaon putra Asklepios. Saudara Podalirios. Seorang Argonaut dan tabib. Membawa 30 kapal. Terbunuh dalam pertempura.
  • Meges putra Fileus. Membawa 40 kapal naar Troje.
  • Patroklos putra Menoitios. Pergi ke Troya bersama Akhilles. Dibunuh oleh Hektor.
  • Peneleus putra Hippalkimos. Seorang Argonaut. Dia membawa 50 kapal dari Boiotia ke Troa. Terbunuh di Troya.
  • Podalirios putra Asklepios. Saudara Makhaon. Seorang tabib. Setelah perang mendirikan kota Karia.
  • Polipoites putra Peirithos. Bersama Leonteus, membawa 40 kapal ke Troya.
  • Poliksenos putra Agasthenes. Bersama Amfimakhos dan Thalpios, membawa 40 kapal dari Elis ke Troya.
  • Sthenelos putra Kapaneus. Salah satu Epigonoi, pergi ke Troya bersama Diomedes.
  • Thalpios putra Euritos. Peri ke Troya bersama Amfimakhos dan Poliksenos

Geef een reactie

Het e-mailadres wordt niet gepubliceerd. Vereiste velden zijn gemarkeerd met *